Sabtu, 17 Oktober 2009

Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek bukan merupakan suatu program maupun bahasa pemrograman, melainkan suatu cara untuk menjadikan program yang kita buat menjadi lebih modular karena suatu permasalahan akan dikumpulkan dalam suatu objek yang selanjutnya akan disebut sebagai suatu kelas. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Pemrograman berorientasi objek atau OOP merupakan bentuk penyerderhanaan dari bahasa procedural sehingga program akan lebih mudah dikembangkan. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

OOP dimulai pada tahun 1960-an yang berawal dari suatu terobosan MIT dengan PDP-1 dan pertama kali untuk menggunakan bahasa pemrograman objek adalah Simula 67. Simula 67 ini dirancang untuk membuat simulasi dan dikembangkan oleh Kristen Nygaard dan Ole-Johan Dahl di Norwegia.

Pada awalnya object oriented programming digunakan pertama kali oleh Xerox PARC, istilah ini digunakan untuk merujuk kepada proses menggunakan objek sebagai dasar untuk perhitungan. Sehingga tim Smalltalk yang terinspirasi oleh Simula 67 proyek merancang Smalltalk yang lebih dinamis. Object dapat diubah, diciptakan, atau pun dihapus, dan ini berbeda dengan system statis yang digunakan secara umum. Smalltalk juga merupakan program yang menggunakan konsep inheritance (pewarisan) untuk pertama kalinya.

Setelah Simula 67, banyak pemrograman lain yang bermunculan seperti Pascal dan Lips. Sekitar tahun 1980-an, pemrograman berorientasi objek menjadi dominan yang dikarenakan adanya program C++. Pemrograman berorientasi object juga bagus untuk perkembangan interface. Setelah program C++, bermunculanlah program-program lain seperti FORTRAN, BASIC, Pascal, Phyton, Java dan lainnya

Penekanan bahasa pemrograman berorientasi objek sebagai berikut:
a. Kelas
Kelas adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object dan kode di dalam kelas sebaiknya bersifat mandiri dan independen.
b. Objek
Objek juga dapat dikatakan sebagai instans (instance) dari suatu kelas. Objek atau instance merupakan proses membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer. Objek ini merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
c. Abstraksi
Suatu kemampuan program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Proses, fungsi ataupun metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
d. Encapsulation
Suatu cara untuk melindungi keadaan dalam dari sebuah objek, hanya pengguna tertentu yang memperoleh ijin untuk mengakses keadaannya.
e. Polimorfisme
Polimorfisme adalah proses kebanyakrupaan, artinya kita dapat mengimplementasikan sesuatu hal yang berbeda melalui suatu cara yang sama.

f. Pewarisan (Inheritance)
Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada. Dengan kata lain suatu pewarisan atribut dan method dalam proses pembentukan objek dari suatu kelas lain yang masih sejenis.

Dengan menggunakan OOP kita tidak melihat bagaimana cara melakukan pemecahan masalah tersebut atau yang biasa disebut dengan pemecahan masalah terstruktur tetapi objek-objek apa saja yang dapat memecahkan masalah tersebut.

Program yang dapat digunakan oleh pemrograman berorientasi objek adalah:

1. Visual Foxpro
2. Java
3. C++
4. Pascal (bahasa pemrograman)
5. Visual Basic.NET
6. SIMULA
7. Smalltalk
8. Ruby
9. Python
10. PHP
11. C#
12. Delphi
13. Eiffel
14. Perl



Readmore »