Jumat, 16 Oktober 2009

Kata Baku dan Tidak Baku

Sesuai dengan aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) kata dari suatu kalimat memiliki aturan penulisannya sendiri, sehingga ketika dalam pengucapannya salah maka akan diperbaiki dengan adanya aturan EYD tersebut.

Berikut kata baku dan tidak baku yang sering salah dalam penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari:

No. Baku --------------- Tidak Baku
HURUF A
1. aberasi --------------- abrasi
2. absorpsi --------------- absorsi
3. adab --------------- adap
4. adagio --------------- adegio
5. adhesi --------------- adesi
HURUF B
6. bagasi --------------- begasi
7. baka --------------- baqa
8. bakti --------------- bhakti
9. balans --------------- balance
10. balatentara --------------- balatentera/ bala tentara
Huruf C
11. cabai --------------- cabe
12. cakalang --------------- cikalang/ cakalan
13. cakrabirawa --------------- cakra birawa
14. capai --------------- cape/ capek
15. celinguk --------------- clinguk
HURUF D
16. dahsyat --------------- dahsat
17. dai --------------- da’i
18. dajal --------------- dajjal
19. daripada --------------- dari pada
20. debit --------------- debet
HURUF E
21. elevator --------------- elefator
22. elpiji --------------- elpigi
23. enzim --------------- ensim
24. episode --------------- episod
25. epos --------------- ephos
HURUF F
26. fardu --------------- fardhu
27. februari --------------- pebruari
28. feri --------------- ferri/ fery
29. filipina --------------- philipina
30. filosof --------------- filsof
HURUF G
31. gama --------------- gamma
32. geladi bersih --------------- geladi resik/ gladi bersih
33, genting --------------- genteng
34. gerabah --------------- grabah
35. gerombol --------------- grombol
HURUF H
36. hadis --------------- hadist
37. heterogen --------------- hetrogen
38. heteroseksual --------------- hetroseksual
39. hijriah --------------- hijriyah
40. hipotesis --------------- hipotesa
HURUF I
41. ijazah --------------- ijasah
42. ikhlas --------------- iklas
43. iktikaf --------------- i’tikaf
44. insaf --------------- insyaf
45, intelijen --------------- inteligen/ intel
HURUF J
46. jabariah --------------- jabariyah
47. jenazah --------------- jenasah
48. judo --------------- yudo
49. jurisdiksi --------------- yurisdiksi
50. jute --------------- yute
HURUF K
51. kacamata --------------- kaca mata
52. kamariah --------------- qomariyah
53. kanguru --------------- kangguru
54. kanvas --------------- kanfas
55. kelengkeng --------------- klengkeng
HURUF L
56. labah-labah --------------- laba-laba
57. lafal --------------- lapal/ rapal
58. laksamana --------------- leksamana
59. lembap --------------- lembab
60. lever --------------- liver
HURUF M
61. maaf --------------- ma’af
62. mabuk --------------- mabok
63. majelis --------------- majlis
64. mangkuk --------------- mangkok
65. marmot --------------- marmut
HURUF N
66. nanas --------------- nenas
67. nasihat --------------- nasehat
68. nomor --------------- nomer
69. nonaktif --------------- non aktif/ non-aktif
70. notula --------------- notulen
HURUF O
71. objek --------------- obyek
72. omzet --------------- omset
73. oranye --------------- orange
74. orisinal --------------- orisinil
75. otobiografi --------------- autobiografi
HURUF P
76, pagar --------------- pager
77. paradoks --------------- paradox
78. partikelir --------------- partikulair
79. pasfoto --------------- pas foto/ pasphoto
80. paspor --------------- pasport
81. pulpen --------------- polpen
82. putra --------------- putera
HURUF Q
83. qari --------------- qori
84. qariah --------------- qoriah
85. Quran --------------- Qur’an
HURUF R
86. ranking --------------- rangking/ renking
87. rapor --------------- rapot/ raport
88. real --------------- riil
89. relief --------------- relif
90. risiko --------------- resiko
HURUF S
91. sai --------------- sa’i
92. sajak --------------- sanjak
93. sambal --------------- sambel
94. sekadar --------------- sekedar
95. sentimental --------------- sentimentil
HURUF T
96. tampak --------------- nampak
97. tapai --------------- tape
98. temperamen --------------- tempramen
99. tertawa --------------- ketawa
100. tetapi --------------- tapi
HURUF U
101. ubah --------------- rubah
102. ultraviolet --------------- ultra violet
103. urine --------------- urin
104. utang --------------- hutang
105. uzur --------------- udzur
HURUF V
106. vampir --------------- vampire
107. vas --------------- fas
108. vaskular --------------- vaskuler
109. vila --------------- villa
110. voli --------------- volly
HURUF W
111. wasalam --------------- wassalam
112. watt --------------- wat
113. wirausaha --------------- wira usaha
114. wol --------------- wool
115. wudu --------------- wudhu/ wudlu
HURUF X
116. xenofobia --------------- xenofobi
117. xerofit --------------- xeropit
118. xerografi --------------- xerograpi
119. xilofon --------------- xilopon
HURUF Y
120. yakin --------------- yaqin
121. yaumulakhir --------------- yaumul akhir
122. yoghurt --------------- yogurt
123. yogia --------------- yogya
HURUF Z
124. zabur --------------- jabur
125. zaitun --------------- jaitun
126. zaman --------------- jaman
127, zarafah --------------- jerapah
128. zebra --------------- sebra
129. zikir --------------- dzikir
130. zone --------------- zona

sumber:EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan
Readmore »

Sistem Informasi

Apa sih yang dimaksud dengan sistem informasi ?
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen pembentuk sistem yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan hasil akhir yang berupa informasi bagi penggunanya.

Tetapi terdapat banyak pendapat tentang arti dari sistem informasi itu sendiri. Diantaranya adalah Alter, Bodnar dan Hopwood.
Menurut Alter,
Sistem informasi merupakan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu organisasi

sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood,
Sistem informasi merupakan kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna

Komponen-komponen sistem informasi itu diantaranya adalah
• Hardware atau perangkat keras
• Software atau perangkat lunak
• Prosedur yang merupakan suatu kumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan suatu pemprosesan data sehingga menghasilkan output.
• Basis data yang merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehing memudahkan pencarian informasi
• Jaringan komputer dan komunikasi data
• Brainware yang merupakan otak dari kita sendiri

Hardware atau yang biasanya kita sebut perangkat keras, yang memiliki perangkat lunak atau biasanya kita sebut software di dalam komponen-komponennya. Hardware terdapat tiga macam komponen standar yaitu input, output dan jaringan. Dimana semua komponen tersebut dapat dihubungkan dengan hardware. Komponen input terdiri dari, keyboard, alat penunjuk, joystick, gamepad, dan lainnya. Komponen output seperti printer, monitor dan speaker. Sedangkan komponen jaringan berupa modem dan kartu network.

Software merupakan sebuah aplikasi atau pun sistem yang berada di dalam hardware yang biasanya berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi dalam hardware. Software bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk program seperti java programming dan ada juga yang berbentuk aplikasi seperti browser yang digunakan untuk melakukan browsing secara internet.

Sedangkan basis data merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga mempermudah pencarian informasi. Di bagian basis data terdapat penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan tersebut disebut skema. Skema tersebut menggambarkan objek yang mewakili basis data dan hubungan dari objek tersebut. Ada berbagai macam pemodelan basis data yaitu model rasional, yang memiliki semua informasi dalam bentuk berupa tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri baris dan kolom, serta ada model hierarkis dan model jaringan.

Setelah basis data maka akan ada jaringan komputer dan komunikasi data, dimana semua komponen-komponen tadi dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui jaringan komputer ini. Setelah itu brainware yaitu, kemampuan individual dalam melakukan pengolahan.
Readmore »

Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dahulu kala menggunakan bahasa Melayu, sedangkan bahasa Melayu tersebut terdiri atas dua tingkatan, yaitu bahasa Melayu Pasar dan bahasa Melayu Tinggi. Bahasa Melayu Pasar merupakan bahasa yang sering digunakan oleh kegiatan perdagangan di Indonesia, bahasanya lebih lentur sehingga mudah terjadinya kesalahan dalam menanggapi bahasa yang diucapkannya. Sedangkan bahasa Melayu Tinggi biasanya digunakan oleh kalangan kerajaan pada masa lampau di daerah Jawa, Sumatera, dan Malaya. Bahasa ini jauh lebih halus dan menggunakan banyak kalimat sindiran serta tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar. Pemerintah Belanda berusaha meredam bahasa Melayu Pasar dengan menerbitkan bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pusaka, agar bahasa dan budaya bangsa Belanda tidak hilang di Indonesia. Bahasa Melayu Indonesia akhirnya digunakan sebagai bahasa pergaulan di dalam negara Indonesia. Sehingga pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa Ibu negara Indonesia, bermulai dari adanya Sumpah Pemuda.

Bahasa Indonesia pada tahun ini sudah mengalami banyak perubahan, dimulai dari perubahan kosa kata yang dahulu kala masih menggunakan huruf “oe” untuk menuliskan huruf “u” dan penggunakan kalimat yang lebih condong ke dalam bahasa-bahasa sastra. Sehingga akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia tidak akan berkembang lebih lanjut lagi.

Untuk kegiatan sehari-hari, masyarakat Indonesia sangatlah jarang menggunakan bahasa yang sesuai dengan aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Mungkin dalam menguasai Ejaan Yang Disempurnakan itu pun kurang, sehingga masyarakat jauh memilih dengan menggunakan bahasa gaul yang tanpa memperhatikan aturan-aturan EYD. Mengganti kata “saya” dengan “gw” atau “kamu dan anda” menjadi “lu”, banyak juga bahasa-bahasa gaul yang mulai bermunculan. Bahasa tersebut mulai timbul karena dipicunya oleh bahasa asing yang masuk ke dalam negera Indonesia.

Tidak jarang juga masyarakat yang sudah banyak menggunakan bahasa asing, mungkin dengan menggunakan bahasa asing tersebut nilai dari intelektual mereka bertambah sehingga mereka jauh lebih memilih berbahasa asing daripada berbahasa tanah air sendiri. Menggunakan bahasa asing dalam pidato, berdialog, dan di dalam lingkungan sekolah sudah mulai diterapkan. Ada nilai positif tersendiri dari kegiatan tersebut, yaitu kita jadi lebih interaktif dan komunikatif dalam berbahasa asing sehingga apabila ada suatu kegiatan yang berhubungan dengan negara asing maka kita tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Tetapi di balik nilai positif tersebut terdapat dampak negatif, diantaranya mulai terlupakan bagaimana cara dan menerapkan bahasa ibu di dalam negeri sendiri. Seakan-akan kita akan melupakan bahasa identitas negeri Indonesia dan jauh lebih memilih menggunakan bahasa asing. Hal negatif juga terlihat ketika bangsa asing bertamu ke negeri Indonesia, mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia ketika berkunjung. Tetapi, masih menggunakan bahasa mereka sendiri atau pun bahasa Internasional. Yah.. baik, bahasa Internasional adalah bahasa Inggris tapi bukan berarti kita harus melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Tidak hanya itu saja, masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia. Mereka menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-harinya, sehingga akan mengalami kesulitan dalam kegiatan berkomunikasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Di tambah lagi maraknya bahasa gaul yang sering digunakan oleh kalangan muda, sehingga semakin terlupakannya aturan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Bukan berarti tidak boleh menggunakan bahasa gaul, tetapi paling tidak suatu waktu bahasa Indonesia harus bisa digunakan dalam suatu kondisi tertentu sehingga bahasa ibu kita tidak terlupakan seiring dengan berjalannya waktu.
Readmore »