Sabtu, 24 Oktober 2009

cyber-world

suatu kumpulan data yang hanya terdiri dari angka dan huruf
berbaris rapi menelusuri setiap baris dalam ruang
suatu kumpulan data yang membentuk sebuah dunia baru
menari indah layaknya ia ingin memamerkan keindahan dengan eloknya
membuat mereka tergiur dengan pesonanya
membuat mereka lupa akan dunianya
membuat mereka terpana dengan pesonanya

hanya sebuah dunia baru yang tidak memiliki aturan
tidak memiliki hukum dan tidak memiliki batasan
Yah .. cyber-world

dunia yang menyediakan segala informasi, dari legal dan ilegal
dunia yang membuat semuanya menjadi mungkin, dari yang rasional dan irasional
dunia yang membuat semuanya menjadi halal, dari tabu dan tidak tabu

tersihir di dalamnya sehingga terperangkap jauh ke dalam dunianya
meneliti setiap barisan kode hanya untuk mendapatkan kepuasan batin
menembus batasan rasional, aturan dan etika
hanya untuk memperoleh kepastian

itulah dunia ku
dunia yang hanya terdiri dari barisan angka dan huruf
dunia yang tidak mengenal aturan hukum
dunia yang mengajarkan kami untuk terus mencari dan mencari
tanpa peduli siapa yang merugi atau pun dirugikan
tanpa peduli privasi dan bukan privasi
tanpa peduli hukum yang berlaku dan hanya berlandaskan norma serta belas kasih
selebihnya kami bebas mengakses segalanya

itulah cyber-worlds
dunia yang terbentuk dari jaringan dan koneksi
yang dapat mengakses sebuah ilusi tanpa batas
sehingga aku pun terperangkap jauh di dalamnya

“ akseslah kami, “
“ maka kau pun akan menikmati sedikit indahnya pesona kami “
“ pelajarilah kami, ”
“ maka kau pun akan terhipnotis dengan ilusi yang kami ciptakan “
“ masukilah kami, “
“ maka kau pun akan merasakan keindahan dunia tanpa batas “

begitulah mereka berbisik di telinga ku
lalu ..
aku pun jatuh di dalam pelukannya



created by:
kuroi noshiroyuki at 24 october 09
Readmore »

Sabtu, 17 Oktober 2009

Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek bukan merupakan suatu program maupun bahasa pemrograman, melainkan suatu cara untuk menjadikan program yang kita buat menjadi lebih modular karena suatu permasalahan akan dikumpulkan dalam suatu objek yang selanjutnya akan disebut sebagai suatu kelas. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Pemrograman berorientasi objek atau OOP merupakan bentuk penyerderhanaan dari bahasa procedural sehingga program akan lebih mudah dikembangkan. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

OOP dimulai pada tahun 1960-an yang berawal dari suatu terobosan MIT dengan PDP-1 dan pertama kali untuk menggunakan bahasa pemrograman objek adalah Simula 67. Simula 67 ini dirancang untuk membuat simulasi dan dikembangkan oleh Kristen Nygaard dan Ole-Johan Dahl di Norwegia.

Pada awalnya object oriented programming digunakan pertama kali oleh Xerox PARC, istilah ini digunakan untuk merujuk kepada proses menggunakan objek sebagai dasar untuk perhitungan. Sehingga tim Smalltalk yang terinspirasi oleh Simula 67 proyek merancang Smalltalk yang lebih dinamis. Object dapat diubah, diciptakan, atau pun dihapus, dan ini berbeda dengan system statis yang digunakan secara umum. Smalltalk juga merupakan program yang menggunakan konsep inheritance (pewarisan) untuk pertama kalinya.

Setelah Simula 67, banyak pemrograman lain yang bermunculan seperti Pascal dan Lips. Sekitar tahun 1980-an, pemrograman berorientasi objek menjadi dominan yang dikarenakan adanya program C++. Pemrograman berorientasi object juga bagus untuk perkembangan interface. Setelah program C++, bermunculanlah program-program lain seperti FORTRAN, BASIC, Pascal, Phyton, Java dan lainnya

Penekanan bahasa pemrograman berorientasi objek sebagai berikut:
a. Kelas
Kelas adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object dan kode di dalam kelas sebaiknya bersifat mandiri dan independen.
b. Objek
Objek juga dapat dikatakan sebagai instans (instance) dari suatu kelas. Objek atau instance merupakan proses membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer. Objek ini merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
c. Abstraksi
Suatu kemampuan program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Proses, fungsi ataupun metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
d. Encapsulation
Suatu cara untuk melindungi keadaan dalam dari sebuah objek, hanya pengguna tertentu yang memperoleh ijin untuk mengakses keadaannya.
e. Polimorfisme
Polimorfisme adalah proses kebanyakrupaan, artinya kita dapat mengimplementasikan sesuatu hal yang berbeda melalui suatu cara yang sama.

f. Pewarisan (Inheritance)
Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada. Dengan kata lain suatu pewarisan atribut dan method dalam proses pembentukan objek dari suatu kelas lain yang masih sejenis.

Dengan menggunakan OOP kita tidak melihat bagaimana cara melakukan pemecahan masalah tersebut atau yang biasa disebut dengan pemecahan masalah terstruktur tetapi objek-objek apa saja yang dapat memecahkan masalah tersebut.

Program yang dapat digunakan oleh pemrograman berorientasi objek adalah:

1. Visual Foxpro
2. Java
3. C++
4. Pascal (bahasa pemrograman)
5. Visual Basic.NET
6. SIMULA
7. Smalltalk
8. Ruby
9. Python
10. PHP
11. C#
12. Delphi
13. Eiffel
14. Perl



Readmore »

Jumat, 16 Oktober 2009

Kata Baku dan Tidak Baku

Sesuai dengan aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) kata dari suatu kalimat memiliki aturan penulisannya sendiri, sehingga ketika dalam pengucapannya salah maka akan diperbaiki dengan adanya aturan EYD tersebut.

Berikut kata baku dan tidak baku yang sering salah dalam penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari:

No. Baku --------------- Tidak Baku
HURUF A
1. aberasi --------------- abrasi
2. absorpsi --------------- absorsi
3. adab --------------- adap
4. adagio --------------- adegio
5. adhesi --------------- adesi
HURUF B
6. bagasi --------------- begasi
7. baka --------------- baqa
8. bakti --------------- bhakti
9. balans --------------- balance
10. balatentara --------------- balatentera/ bala tentara
Huruf C
11. cabai --------------- cabe
12. cakalang --------------- cikalang/ cakalan
13. cakrabirawa --------------- cakra birawa
14. capai --------------- cape/ capek
15. celinguk --------------- clinguk
HURUF D
16. dahsyat --------------- dahsat
17. dai --------------- da’i
18. dajal --------------- dajjal
19. daripada --------------- dari pada
20. debit --------------- debet
HURUF E
21. elevator --------------- elefator
22. elpiji --------------- elpigi
23. enzim --------------- ensim
24. episode --------------- episod
25. epos --------------- ephos
HURUF F
26. fardu --------------- fardhu
27. februari --------------- pebruari
28. feri --------------- ferri/ fery
29. filipina --------------- philipina
30. filosof --------------- filsof
HURUF G
31. gama --------------- gamma
32. geladi bersih --------------- geladi resik/ gladi bersih
33, genting --------------- genteng
34. gerabah --------------- grabah
35. gerombol --------------- grombol
HURUF H
36. hadis --------------- hadist
37. heterogen --------------- hetrogen
38. heteroseksual --------------- hetroseksual
39. hijriah --------------- hijriyah
40. hipotesis --------------- hipotesa
HURUF I
41. ijazah --------------- ijasah
42. ikhlas --------------- iklas
43. iktikaf --------------- i’tikaf
44. insaf --------------- insyaf
45, intelijen --------------- inteligen/ intel
HURUF J
46. jabariah --------------- jabariyah
47. jenazah --------------- jenasah
48. judo --------------- yudo
49. jurisdiksi --------------- yurisdiksi
50. jute --------------- yute
HURUF K
51. kacamata --------------- kaca mata
52. kamariah --------------- qomariyah
53. kanguru --------------- kangguru
54. kanvas --------------- kanfas
55. kelengkeng --------------- klengkeng
HURUF L
56. labah-labah --------------- laba-laba
57. lafal --------------- lapal/ rapal
58. laksamana --------------- leksamana
59. lembap --------------- lembab
60. lever --------------- liver
HURUF M
61. maaf --------------- ma’af
62. mabuk --------------- mabok
63. majelis --------------- majlis
64. mangkuk --------------- mangkok
65. marmot --------------- marmut
HURUF N
66. nanas --------------- nenas
67. nasihat --------------- nasehat
68. nomor --------------- nomer
69. nonaktif --------------- non aktif/ non-aktif
70. notula --------------- notulen
HURUF O
71. objek --------------- obyek
72. omzet --------------- omset
73. oranye --------------- orange
74. orisinal --------------- orisinil
75. otobiografi --------------- autobiografi
HURUF P
76, pagar --------------- pager
77. paradoks --------------- paradox
78. partikelir --------------- partikulair
79. pasfoto --------------- pas foto/ pasphoto
80. paspor --------------- pasport
81. pulpen --------------- polpen
82. putra --------------- putera
HURUF Q
83. qari --------------- qori
84. qariah --------------- qoriah
85. Quran --------------- Qur’an
HURUF R
86. ranking --------------- rangking/ renking
87. rapor --------------- rapot/ raport
88. real --------------- riil
89. relief --------------- relif
90. risiko --------------- resiko
HURUF S
91. sai --------------- sa’i
92. sajak --------------- sanjak
93. sambal --------------- sambel
94. sekadar --------------- sekedar
95. sentimental --------------- sentimentil
HURUF T
96. tampak --------------- nampak
97. tapai --------------- tape
98. temperamen --------------- tempramen
99. tertawa --------------- ketawa
100. tetapi --------------- tapi
HURUF U
101. ubah --------------- rubah
102. ultraviolet --------------- ultra violet
103. urine --------------- urin
104. utang --------------- hutang
105. uzur --------------- udzur
HURUF V
106. vampir --------------- vampire
107. vas --------------- fas
108. vaskular --------------- vaskuler
109. vila --------------- villa
110. voli --------------- volly
HURUF W
111. wasalam --------------- wassalam
112. watt --------------- wat
113. wirausaha --------------- wira usaha
114. wol --------------- wool
115. wudu --------------- wudhu/ wudlu
HURUF X
116. xenofobia --------------- xenofobi
117. xerofit --------------- xeropit
118. xerografi --------------- xerograpi
119. xilofon --------------- xilopon
HURUF Y
120. yakin --------------- yaqin
121. yaumulakhir --------------- yaumul akhir
122. yoghurt --------------- yogurt
123. yogia --------------- yogya
HURUF Z
124. zabur --------------- jabur
125. zaitun --------------- jaitun
126. zaman --------------- jaman
127, zarafah --------------- jerapah
128. zebra --------------- sebra
129. zikir --------------- dzikir
130. zone --------------- zona

sumber:EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan
Readmore »

Sistem Informasi

Apa sih yang dimaksud dengan sistem informasi ?
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen pembentuk sistem yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan hasil akhir yang berupa informasi bagi penggunanya.

Tetapi terdapat banyak pendapat tentang arti dari sistem informasi itu sendiri. Diantaranya adalah Alter, Bodnar dan Hopwood.
Menurut Alter,
Sistem informasi merupakan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu organisasi

sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood,
Sistem informasi merupakan kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna

Komponen-komponen sistem informasi itu diantaranya adalah
• Hardware atau perangkat keras
• Software atau perangkat lunak
• Prosedur yang merupakan suatu kumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan suatu pemprosesan data sehingga menghasilkan output.
• Basis data yang merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehing memudahkan pencarian informasi
• Jaringan komputer dan komunikasi data
• Brainware yang merupakan otak dari kita sendiri

Hardware atau yang biasanya kita sebut perangkat keras, yang memiliki perangkat lunak atau biasanya kita sebut software di dalam komponen-komponennya. Hardware terdapat tiga macam komponen standar yaitu input, output dan jaringan. Dimana semua komponen tersebut dapat dihubungkan dengan hardware. Komponen input terdiri dari, keyboard, alat penunjuk, joystick, gamepad, dan lainnya. Komponen output seperti printer, monitor dan speaker. Sedangkan komponen jaringan berupa modem dan kartu network.

Software merupakan sebuah aplikasi atau pun sistem yang berada di dalam hardware yang biasanya berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi dalam hardware. Software bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk program seperti java programming dan ada juga yang berbentuk aplikasi seperti browser yang digunakan untuk melakukan browsing secara internet.

Sedangkan basis data merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga mempermudah pencarian informasi. Di bagian basis data terdapat penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan tersebut disebut skema. Skema tersebut menggambarkan objek yang mewakili basis data dan hubungan dari objek tersebut. Ada berbagai macam pemodelan basis data yaitu model rasional, yang memiliki semua informasi dalam bentuk berupa tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri baris dan kolom, serta ada model hierarkis dan model jaringan.

Setelah basis data maka akan ada jaringan komputer dan komunikasi data, dimana semua komponen-komponen tadi dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui jaringan komputer ini. Setelah itu brainware yaitu, kemampuan individual dalam melakukan pengolahan.
Readmore »

Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dahulu kala menggunakan bahasa Melayu, sedangkan bahasa Melayu tersebut terdiri atas dua tingkatan, yaitu bahasa Melayu Pasar dan bahasa Melayu Tinggi. Bahasa Melayu Pasar merupakan bahasa yang sering digunakan oleh kegiatan perdagangan di Indonesia, bahasanya lebih lentur sehingga mudah terjadinya kesalahan dalam menanggapi bahasa yang diucapkannya. Sedangkan bahasa Melayu Tinggi biasanya digunakan oleh kalangan kerajaan pada masa lampau di daerah Jawa, Sumatera, dan Malaya. Bahasa ini jauh lebih halus dan menggunakan banyak kalimat sindiran serta tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar. Pemerintah Belanda berusaha meredam bahasa Melayu Pasar dengan menerbitkan bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pusaka, agar bahasa dan budaya bangsa Belanda tidak hilang di Indonesia. Bahasa Melayu Indonesia akhirnya digunakan sebagai bahasa pergaulan di dalam negara Indonesia. Sehingga pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa Ibu negara Indonesia, bermulai dari adanya Sumpah Pemuda.

Bahasa Indonesia pada tahun ini sudah mengalami banyak perubahan, dimulai dari perubahan kosa kata yang dahulu kala masih menggunakan huruf “oe” untuk menuliskan huruf “u” dan penggunakan kalimat yang lebih condong ke dalam bahasa-bahasa sastra. Sehingga akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia tidak akan berkembang lebih lanjut lagi.

Untuk kegiatan sehari-hari, masyarakat Indonesia sangatlah jarang menggunakan bahasa yang sesuai dengan aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Mungkin dalam menguasai Ejaan Yang Disempurnakan itu pun kurang, sehingga masyarakat jauh memilih dengan menggunakan bahasa gaul yang tanpa memperhatikan aturan-aturan EYD. Mengganti kata “saya” dengan “gw” atau “kamu dan anda” menjadi “lu”, banyak juga bahasa-bahasa gaul yang mulai bermunculan. Bahasa tersebut mulai timbul karena dipicunya oleh bahasa asing yang masuk ke dalam negera Indonesia.

Tidak jarang juga masyarakat yang sudah banyak menggunakan bahasa asing, mungkin dengan menggunakan bahasa asing tersebut nilai dari intelektual mereka bertambah sehingga mereka jauh lebih memilih berbahasa asing daripada berbahasa tanah air sendiri. Menggunakan bahasa asing dalam pidato, berdialog, dan di dalam lingkungan sekolah sudah mulai diterapkan. Ada nilai positif tersendiri dari kegiatan tersebut, yaitu kita jadi lebih interaktif dan komunikatif dalam berbahasa asing sehingga apabila ada suatu kegiatan yang berhubungan dengan negara asing maka kita tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Tetapi di balik nilai positif tersebut terdapat dampak negatif, diantaranya mulai terlupakan bagaimana cara dan menerapkan bahasa ibu di dalam negeri sendiri. Seakan-akan kita akan melupakan bahasa identitas negeri Indonesia dan jauh lebih memilih menggunakan bahasa asing. Hal negatif juga terlihat ketika bangsa asing bertamu ke negeri Indonesia, mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia ketika berkunjung. Tetapi, masih menggunakan bahasa mereka sendiri atau pun bahasa Internasional. Yah.. baik, bahasa Internasional adalah bahasa Inggris tapi bukan berarti kita harus melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Tidak hanya itu saja, masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia. Mereka menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-harinya, sehingga akan mengalami kesulitan dalam kegiatan berkomunikasi antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Di tambah lagi maraknya bahasa gaul yang sering digunakan oleh kalangan muda, sehingga semakin terlupakannya aturan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Bukan berarti tidak boleh menggunakan bahasa gaul, tetapi paling tidak suatu waktu bahasa Indonesia harus bisa digunakan dalam suatu kondisi tertentu sehingga bahasa ibu kita tidak terlupakan seiring dengan berjalannya waktu.
Readmore »